Berikut ini, artikel yang tulis oleh Fajar Setya, Sekretaris Jenderal Dewan Jamu Indonesia yang dikirimkan kepada Redaksi JamuDigital. Semoga menambah informasi dan pengetahuan kita tentang “Djamoe yang Menunjukkan Tingginya Aspek Human Advance Technology”:
’DJAMOE’ yang merupakan warisan kekayaan budaya leluhur kita yang menunjukan betapa tingginya HUMAN ADVANCE TECHNOLOGY bangsa kita karena sudah menyadari untuk sehat tidak cukup pada dimensi materi molekul kimia bahan alam (saat itu) dan molekul kimia obat sintetik (saat ini), namun juga perlu masuk ke dalam dimensi energi (fisika) hingga dimensi psikis yakni level kesadaran bahkan dimensi sosial budaya.
Fakta dan bukti tentang hubungan psikis dengan fisiologis sangat sering kita jumpai dikehidupan sehari-hari kita, seperti saat kita teringat tentang hal yang begitu menyedihkan atau juga yang begitu menyenangkan pada dimensi kesadaran, kemudian secara spontan mekanisme fisiologis tubuh kita seperti menghasilkan air mata, hidung berair, dan peningkatan detak jantung serta pernafasan.
Dari perkembangan ilmu saat ini telah diketahui bahwa -Collisions of Light Produce Matter from Pure Energy, riset tersebut dilakukan di Relativistic Heavy Ion Collider (RHIC) at U.S. Department of Energy Office of Science user facility for nuclear physics research at DOE’s Brookhaven National Laboratory. This conversion of energetic light into matter is a direct consequence of Einstein’s famous E=mc2 equation, which states that energy and matter (or mass) are interchangeable and the hypothetical possibility of colliding light particles to create pairs of electrons and their antimatter counterparts, known as positrons, by physicists Gregory Breit and John A. Wheeler in 1934.
Sebenarnya informasi tentang asal muasal penciptaan dunia ini dimulai dari penciptaan energi sudah diinformasikan dalam Islam, yaitu ’Sungguh, Allah menciptakan nur (cahaya/energi) nabimu sebelum segala sesuatu’ (hadits riwayat sahabat Jabir RA).
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah jika seluruh materi di dunia saat ini terbentuk dari energi/cahaya, mengapa pada akhirnya memiliki massa (intensitas, panjang gelombang, phase, vector, magnitude) dan sifat bermacam-macam? Sehingga jelas lah bahwa ada kesadaran yang mengatur akan hal tersebut yang kita kenal dengan satu hukum alam (sunnatullah), karena sesungguhnya hanya DIA lah yang memiliki sifat Wujud.
Sumber kesadaran (consciousness) Sejati telah menyusun fakta bahwa hanya ada satu hukum ruang dan waktu hingga saat ini, sehingga akhirnya membawa negara Indonesia mencetuskan dasar negara pada sila pertama adalah KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Kembalinya definisi obat berdasarkan filosofi DJAMPI OESODO dan KETUHANAN YANG MAHA ESA, memperluas definisi obat untuk kesehatan dari level materi ke level energi hingga ke level kesadaran dan bahkan ke level sosial budaya. Berangkat dari Jamu berbasis filosofi Djampi Oesodo maka obat (pharmakon) sudah bisa dijadikan salah satu perwujudan dari Jamu (Djamoe).
Karena dengan berbasis filosofi Djampi Oesodo maka Jamu dapat berwujud Makanan, Minuman, dan Suplemen Kesehatan, Obat Berbahan Alam, Alat Kesehatan (fisik sederhana hingga radiasi) dan Teknik Olah-raga dan fikiran, Teknik Pijat Manual dan Aroma Terapi, Mantra/Doa dan Musik-lagu, Wisata Alam, dll.
Merujuk pada perkembangan ilmiah terkini dan nilai spritualitas pada sila pertama PANCASILA serta filosofi yang ada pada DJAMOE (JAMU) yang saat ini telah kita sadari menjadi salah satu wujud puncak kecanggihan budaya para leluhur kita yang wajib dilestarikan hingga jika bisa dikembangkan. Oleh karena itu tidak berlebihan jika melalui DJAMOE (JAMU) dapat diperolehnya KEBANGKITAN KEPERCAYAAN DIRI BANGSA, BUDAYA, EKONOMI, DAN POLITIK INDONESIA karena hingga saat ini Bangsa Indonesia selalu tergantung kepada Negara lain dalam hal perkembangan Ilmu, Teknologi, Budaya, Kebijakan, Ekonomi, hingga Politik.
Padahal secara Fakta yang bisa kita lihat pada filosofi DJAMOE yang merupakan budaya LELUHUR kita, sebenarnya kecanggihan Ilmu, Teknologi, Budaya, dan Spritualitas Bangsa Kita sudah pernah mencapai pada PUNCAK perkembangan keilmuan dan teknologi.
Berangkat dari kesadaran kesempurnaan hanya milik-NYA, dengan kembalinya kita menggunakan BAHAN ALAM, ILMU, TEKNOLOGI dan BUDAYA INDONESIA yang dititipkan-NYA kepada kita maka kita bisa menunaikan tugas kita sebagai WAKIL PEMILIK KESADARAN SEJATI dalam menjadi PEMANGKU BUMI untuk menjadi JALAN KEMANFAATAN-NYA kepada seluruh alam semesta.